/Kawasan Majalaya yang Dulu Dijuluki Kota Dollar Lewat Produk Sarung

Kawasan Majalaya yang Dulu Dijuluki Kota Dollar Lewat Produk Sarung

Bupati Bandung Dadang Supriatna, mengisahkan kawasan Majalaya pernah dikenal sebagai Kota Dollar karena banyaknya pengusaha atau produsen sarung di Kecamatan Majalaya.

“Majalaya, kita tahu berdasarkan sejarah dikenal sebagai Kota Dollar. Kota yang tak pernah tidur,” terang Dadang Supriatna dikutip dari laman bandungkab.go.id.

Dulu, sambungnya kehidupan masyarakat Majalaya sangat  luar biasa.

“Saat ini, Majalaya mati suri,” sambung Dadang Supriatna.

Kang DS sapaan akrab Dadang Supriatna mengatakan  pencetus sarung Majalaya, yaitu Abah Maman (92) warga Leuwicalung Majalaya, yang turut mengembangkan produksi sarung di Majalaya hingga saat ini.

“Yang jadi persoalan saat ini, Majalaya dalam kondisi milenial dan go publik, nama Majalaya hampir redup. Apakah siap pengusaha Majalaya dan urang Majalaya ingin bangkit kembali? Kita sepakati Majalaya harus bangkit,” tegas Dadang Supriatna.

Festival sarung Majalaya

Salah satu langkah untuk membangkitkan kembali geliat industri sarung Majalaya, yaitu dilakukan Forum UMKM Nuswantara (FUN) Kabupaten Bandung dengan menggelar Festival Sarung Majalaya di The Matic Mall Jalan  Anyar Desa Majasetra Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung. Kegiatan ini berlangsung selama 4 hari sejak Kamis 10 Maret 2022 sampai Minggu 13 Maret 2022.

Dalam festival ini, selain menghadirkan produk sarung Majalaya dari beberapa pengusaha Majalaya juga pemecahan rekor produksi sarung sepanjang 242 meter yang dihasilkan para pengusaha sarung Majalaya Kabupaten Bandung. Penghargaaan diberikan Original Rekor Indonesia (ORI) Award, Minggu 13 Maret 2022. Produksi sarung itu merupakan sarung terpanjang di Indonesia, sehingga mendapatkan penghargaan dari ORI Award.

“Kita berharap melalui pelaksanaan Festival Sarung Majalaya ini dapat membangkitkan industri sarung Majalaya yang sempat terpuruk,” ungkap Bupati Dadang Supriatna usai menutup Festival Sarung Majalaya, Minggu 13 Maret 2022.

Melalui festival sarung Majalaya itu, Dadang Supriatna mengungkapkan bahwa FUN turut mengundang para pelaku usaha sarung asal Majalaya dan sekitarnya, untuk melakukan transaksi sarung.

“Saya dapat informasi ada transaksi sarung pada ajang Festival Sarung Majalaya ini. Selain itu ada juga pengusaha yang order sarung kepada pengusaha sarung Majalaya,” kata Dadang Supriatna.

Kang DS juga mengajak para Kepala Desa, Camat maupun Kepala Dinas untuk berbelanja sarung, disaat menghadapi kebutuhan Ramadan atau Lebaran Idul Fitri.

“Saya juga setiap tahun seperti itu, belanja sarung ke Majalaya, ketika saya masih menjadi anggota dewan,” ujarnya.

Ia berharap melalui kegiatan promosi seperti ini dapat membangkitkan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kabupaten Bandung yang mencapai 7.100 IKM.

Bupati Bandung Dadang Supriatna pun mengintruksikan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung Dicky Anugrah untuk membuat tempat khusus untuk produksi sarung Majalaya di lokasi Pasar Majalaya yang akan dibangun.

“Untuk membangkitkan industri sarung Majalaya, kita berharap para pengusaha duduk bersama untuk melakukan langkah-langkah dan berbagai terobosan. Kita juga berharap The Matic Mall dijadikan tempat pembelanjaan, baik lokal, nasional maupun internasional,” ungkapnya.

Kang DS juga berharap festival sarung Majalaya bisa dilaksanakan secara rutin pada setiap tahunnya.

“Dengan harapan, produksi sarung tak hanya penampilan semata, tapi para pengusaha yang membutuhkan kain sarung bisa order barang ke Majalaya. Supaya sarung Majalaya yang sebelumnya kasohor, bisa kembali bangkit, berkembang dan meningkat lagi,” ungkapnya. (*/Golali.id)

foto : Humas Pemkab Bandung