Kampung Boneka Sayati memiliki cerita panjang, suatu perjalanan industri boneka berbasis rumahan yang produknya pernah merambah mancanegara.
Koordinator Perajin Kampung Boneka Sayati, Dadang AS kepada Golali, beberapa waktu silam mengisahkan perjalanan dari Kampung Boneka Sayati :
- Awalnya hanya ada 2 orang warga di Kampung Sayati Hilir yang menjadi perajin boneka, yaitu pada tahun 1970-an.
- Kedua perajin ini dahulu hanya membuat boneka dengan bentuk binatang, yaitu beruang dan panda.
- Selain membuat, kedua perajin ini memasarkan sendiri produk boneka di emperan toko pada beberapa pasar tradisional dan pusat perbelanjaan yang ada di Kabupaten Bandung dan Kota Bandung.
- Setelah itu, banyak permintaan dari peminat boneka yang meminta bentuk boneka yang lain. Dan pasar boneka di Kabupaten Bandung dan Kota Bandung semakin bervariasi dan meningkat, akhirnya membuat boneka sesuai dengan permintaan pasar dan tokoh kartun yang sedang hits.
- Jumlah produsen boneka di Kampung Sayati Hilir pun bertambah, sampai saat ini sudah mencapai 30 perajin yang mampu menyerap tenaga kerja dari 10 sampai 20 orang per perajin.
- Hasil produksi boneka dari Kampung Boneka Sayati ini pun tidak lagi dijual langsung produsen sendiri, tetapi telah masuk ke toko-toko, pusat perbelanjaan di Bandung, Semarang, Jakarta, dan Surabaya.
- Juga yang dijual di pasar tradisional diambil para pedagang boneka. Tentunya dengan kualitas yang berbeda dan harga yang berbeda.
- Bahkan pada tahun 2000 sampai 2005, boneka dari Sayati ini mampu menembus pasar global yaitu Spanyol dan Singapura. Tetapi, sayangnya saat ini kalah dengan produk dari Cina yang harganya lebih murah.
- Kampung Boneka Sayati pun sering mendapatkan pesanan untuk membuat maskot dari pemerintahan berbagai wilayah di Indonesia. Pesanan untuk event perusahaan maupun pemerintahan berskala nasional maupun
internasional. Seperti PON XVII 2012 Riau yaitu Bujang Serindit, dan PON XIX Jabar 2016 yaitu Lili dan Lala. - Pengukuhan Kampung Sayati Hilir sebagai Kampung Boneka dilakukan pada tanggal 16 sampai 18 November 2018 dalam rangkaian Sayati Festival. Pengukuhan dilakukan Wakil Bupati Bandung Gun Gun Gunawan.
- Pengukuhan ini bagian dari Program Bandung 1.000 Kampung dari Pemerintah Kabupaten Bandung. (*/Golali.id)