Jotti Karunawan menjadi lulusan pertama pada program Studi Doktor Sains dan Teknologi Nano, Sekolah Pascasarjana ITB. Setelah pada Jumat 14 Juli 2023, Jotti Karunawan berhasil mempertahankan disertasinya dengan judul Modifikasi Struktur dan Permukaan Material Katode Li-rich Kapasitas Tinggi untuk Aplikasi Baterai Ion Litium.
Jotti menyelesaikan studi S3-nya selama kurang lebih tiga tahun dengan nilai yudisium cumlaude.
“Saat ini, baterai ion litium merupakan pilihan utama perangkat penyimpan energi pada kendaraan listrik karena memiliki densitas energi dan daya yang paling dekat dengan combustion engine. Densitas energi pada baterai Li-ion sangat tergantung pada material katode. Oleh karena itu, berbagai penelitian berfokus untuk mengembangkan material katode dengan spesifik kapasitas tinggi, tegangan kerja tinggi, serta masa hidup yang panjang,” kata Jotti dikutip dari website ITB, Sabtu 22 Juli 2023.
Lebih lanjut, Jotti mengungkapkan material katode Li-rich memiliki kapasitas yang paling tinggi dibandingkan dengan material katode lain yang telah dikembangkan. Selain itu, material ini juga memiliki kestabilan termal yang baik, densitas energi yang tinggi, serta rentang tegangan kerja yang lebar. Oleh karena itu, Jotti berpendapat bahwa material katode Li-rich berpotensi dikembangkan menjadi next generation battery.
Namun, menurut hasil risetnya, material tersebut belum dapat dikomersialisasikan karena memiliki beberapa permasalahan seperti cacat struktur saat sintesis dan degradasi permukaan pada materialnya.
Di bawah bimbingan Prof. Dr. Ferry Iskandar dan Afriyanti Sumboja, Ph.D., Jotti melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan material katode Li-rich dengan memodifikasi struktur dan permukaan materialnya.
Berdasarkan hasil penelitiannya, Jotti menyimpulkan bahwa radiasi gelombang mikro pada metoda sintesis solid-state meningkatkan keseragaman struktur material katode Li-rich. Selain itu, terbentuknya multi struktur layered-layered-spinel menyebabkan kestabilan siklus meningkat. Degradasi permukaan juga dapat dihambat dengan pelapisan SiO2+CN pada skala nanometer.
“Hasil penelitian ini memiliki potensi yang sangat besar untuk diterapkan di Indonesia dalam rangka mendukung hilirisasi pemanfaatan hasil tambang di Indonesia untuk pengembangan industri baterai,” ucap Prof. Ferry Iskandar. (Yatni Setianingsih/Golali.id)
Foto : Humas ITB