Brand lokal asal Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu tas kulit Janédan, ikut meramaikan program Java in Paris.
Dengan desain yang kekinian, Janédan mengusung konsep lebih ramah lingkungan dengan menggunakan metode upcycling (daur ulang menjadi produk bernilai tambah) yang memanfaatkan limbah kulit sapi dengan teknik tradisional dan alami pada proses produksinya.
Pemilik Janédan, Gabriel Adi Nugroho, menjelaskan bahwa proses produksi tradisional yang lebih ramah lingkungan ini juga mencakup proses penyamakan dan pewarnaan alami pada kulit yang menghindari menggunakan bahan kimia.
“Kami melakukan proses upcycling untuk menghasilkan materi tas kami. Kulit yang dipakai merupakan hasil limbah industri daging yang kami daur ulang, kemudian masuk ke proses penyamakan sehingga terjadi sirkulasi ekonomi di rantai produksinya. Selain itu, pewarnaan materi kulit ini juga menggunakan beberapa jenis kayu seperti tegeran dan mahoni dan bukan pewarna kimiawi agar ramah lingkungan,” bebernya dalam rilis Shopee yang diterima Golali.id.
Adi memiliki kepedulian pada isu lingkungan yang dia tunjukkan melalui produk Janédan. Dalam momen pameran Java in Paris ini, Adi berharap dapat menunjukkan bahwa produk-produk Indonesia juga sudah mulai banyak yang mengusung konsep lebih ramah lingkungan dengan kualitas bersaing.
Untuk diketahui, program Paris in Java ini merupakan pameran internasional yang berlangsung pada tanggal 8 Juni hingga 17 Juli 2022.
Ini merupakan sebuah gelaran dari Pemerintah Kota Solo bersama Shopee, KBRI Paris Prancis dan BHV Marais yang memberikan kesempatan bagi UMKM lokal untuk menembus pasar dunia. (Yatni Setianingsih/Golali.id)
Foto : istimewa