/Inilah Rangkaian Acara Puncak Milangkala ke-109 Paguyuban Pasundan

Inilah Rangkaian Acara Puncak Milangkala ke-109 Paguyuban Pasundan

Pengurus Besar Paguyuban Pasundan menggelar puncak milangka ke 109 tahun Paguyuban Pasundan, di Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatera No 41  Kota Bandung pada Rabu 20 Juli 2022.

Tema dalam milangkala ke 109 tahun ini, yaitu “Ngindung ka Waktu Ngabapa ka Jaman”, untuk diketahui Paguyuban Pasundan telah berdiri sejak 20 Juli 1913.

Untuk diketahui, Paguyuban Pasundan adalah organisasi budaya Sunda yang berdiri sejak 20 Juli 1913 yang terus bergerak dalam bidang pendidikan, sosial-budaya, politik, ekonomi, kepemudaan, dan pemberdayaan perempuan.

Puncak milangkala ke 109 tahun ini, dimulai dengan upacara di halaman Gedung Paguyuban Pasundan, berlaku sebagai pembina upacara Ketua PB Paguyuban Pasundan, Prof. Dr. H.M. Didi Turmudzi M.Si.

“Milangkala ke 109 ini mengajak seluruh warga pasundan untuk saling bersama-sama, urang sabilulungan, sapapait, samamanis sacilaka,” kata Prof Didi dikutip Golali.id dari website pasjabar.com, Rabu 20 Juli 2022.

Prof Didi mengajak kepada pengurus dan anggota Paguyuban Pasundan, untuk terus memperkuat organisasi dan berkolaborasi bagi kemajuan nusa dan bangsa.

“Kita disatukan oleh Paguyuban Pasundan, maka dari itu kita harus memelihara dan mengembangkan Paguyuban Pasundan,” imbuh Prof Didi.

Lebih lanjut, Prof Didi mengatakan Paguyuban Pasundan memiliki visi untuk mengangkat harkat dan martabat serta misi memerangi kemiskinan dan kebodohan dengan mengembangkan budaya sunda dan agama Islam.

“Milangkala ke 109 Paguyuban Pasundan adalah momen yang tepat untuk evaluasi pengurus besar hingga pengurus cabang dan anak cabang, mari kita berkontemplasi sudah sejauh mana yang kita lakukan, apakah kita diam di tempat, maju atau bahkan mundur,” ucapnya.

Selain evaluasi hal yang tidak kalah penting sambung Prof Didi adalah reposisi. Kendati Paguyuban Pasundan bukan bagian dari partai politik dan tidak akan menjadi partai politik, tapi memiliki sikap politik.

Baca juga :  Kata Ema Sumarna Semua Kabel Ilegal Harus Dipotong

Ia pun meminta kepada seluruh pengurus Paguyuban Pasundan untuk turut berkontribusi bagi kemajuan Republik Indonesia. Mengingat Paguyuban Pasundan memiliki potensi kesejarahan terutama dalam bidang politik dan pendidikan dan hal ini harus selalu dijaga.

“Kita harus memberikan kontribusi bagi negara, sebagaimana para pendahulu kita seperti Otto Iskandardinata dan Djuanda yang namanya harum atas jasa-jasanya, semoga akan lahir Otto Iskandardinata dan Djuanda baru,” tambahnya.

“Persaingan di depan semakin berat, mari kita bangun karakter pantang menyerah dan petarung, karena hanya orang yang memiliki karakter tersebut yang bisa memberikan pengaruh kepada orang-orang disekelilingnya,” tandasnya.

Adapun makna dari Milangkala 109 Paguyuban Pasundan, sambung Prof Didi adalah tekad untuk mengembalikan kejayaan  Paguyuban Pasundan

“Kiprah Paguyuban Pasundan begitu besar, namun hal ini tidak dijual dan tidak disosialisasikan, maka saat ini waktunya kita goong nabeuh maneh, kita jual dan sosialisasikan peran Paguyuban Pasundan, sehingga akan terasa perjuangan pendahulu kita yang dapat diwariskan kepada generasi saat ini dan yang akan datang,” tutup Prof Didi.

Ketua Pelaksana Milangkala ke 109 Paguyuban Pasundan Dr.M.Budiana., MS.i mengatakan bahwa sebelumnya Paguyuban Pasundan juga telah menggelar seminar bersama Kejati Jabar dalam rangkaian Milangkala ke 109 Paguyuban Pasundan.

“Malam ini kami juga akan menggelar pertunjukan seni tradisi longser dan wayang golek, di halaman Paguyuban Pasundan sebagai wujud perhatian tinggi dari Paguyuban Pasundan pada seni dan budaya,” tuturnya (Yatni Setianingsih/Golali.id)