Wakil Wali Kota Bandung, Erwin menyebutkan berdasarkan survei sebanyak 65 persen warga Kota Bandung belum bisa membaca Al-Qur’an. Untuk itu, Pemkot Bandung meluncurkan program pemberantasan buta huruf Al-Qur’an yang menjadi bagian dari visi Bandung Utama yang Agamis.
Program ini melibatkan 3.246 peserta dari 151 kelurahan dan 235 tenaga pengajar dari kalangan guru ngaji, madrasah, serta pesantren.
Gerakan ini dilakukan dengan dua pendekatan:
1.Struktural – Melibatkan 10.000 guru ngaji serta siswa SD dan SMP dalam Program Geulisan (Gerakan Literasi Al-Qur’an).
2.Kultural – Berkolaborasi dengan komunitas dan majelis taklim untuk memperkuat literasi Al-Qur’an di masyarakat.
Baca juga : Angkot ke Ponpes Tahfidz Al Quran Habiburrahman Bandung
“Gerakan ini adalah bekal umat manusia. Satu huruf Al-Qur’an yang dibaca akan membawa berlipat kebaikan,” jelas Erwin.(Humas Pemkot Bandung/Golali.id)