Masyarakat Indonesia telah lama menggunakan berbagai rempah, tidak hanya untuk bumbu masakan tetapi juga dalam menjaga kesehatan tubuh melalui olahan jamu.
Jika beberapa dekade sebelumnya, masyarakat mengenal dan menikmati jamu yang harus diminum sesaat setelah dibuat.
Hal ini membuat masyarakat yang memiliki aktivitas kesibukan harian yang tinggi, mulai enggan mengonsumsi jamu sebagai minuman herbal karena keterbatasan waktu untuk membuatnya.
Kondisi seperti ini menjadi peluang bagi pelaku usaha, salah satunya seperti yang dilakukan Mamin Nuryamin pemilik CV Duo Herbal Sukses Bersama dengan merek Tn Manoer (Tuan Manoer) yang berasal dari Kecamatan Baleendah,
Kabupaten Bandung.
Saat ini, Tuan Manoer telah memproduksi minuman kesehatan herbal siap seduh berbentuk serbuk (powder), yaitu jahe merah dan temulawak. Sehingga konsumen yang ingin meminum jamu, cukup menyeduh serbuk jahe merah atau
temulawak kapanpun dan dimanapun.
“ Dalam semua proses produksi kami melibatkan tenaga ahli termasuk sarjana farmasi yang kompeten dalam memandu semua lini dan tahapan proses,” terang Mamin kepada Golali, baru-baru ini.
Bahan baku berkualitas
Mamin menjelaskan selain dari sisi sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, pihaknya pun sangat memerhatikan kualitas bahan baku.
Berupa jahe merah dan temulawak, dari para petani maupun pengepul pertama dari kawasan Kecamatan Gunung Halu dan Cililin Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, serta Kabupaten Subang.
“Kami memilih bahan baku yang segar dan alami, untuk itu kami sering merekomendasikan proses pertanian merujuk ke konsep green technology atau organik, dengan mengurangi pupuk-pupuk kimia dan pestisida. Selain itu usia bahan baku yang layak panen pun menjadi pertimbangan utama,” beber Mamin.
Untuk semua proses produksi dilakukan di Gapura Nusa Indah (GNI), Kav Bp Data, RT 02 RW 14 Kelurahan Rancamanyar Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung 40375. Semuanya masih menggunakan peralatan sederhana dan manual, kendati begitu tetap terjaga higienitas sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan yang dicek Dinas Kesehatan.
Konsumen herbal instan Tuan Manoer, tidak hanya terbatas dari Pulau Jawa tetapi sudah hampir menyebar di seluruh Tanah Air dan beberapa negara Asia Tenggara seperti Singapura dan Malaysia.
Produk-produk ini telah dipasarkan melalui pasar tradisional, warung, toko obat tradisional, kedai kopi atau coffee shop, dan penjualan langsung kepada konsumen melalui berbagai pameran dan bazaar, pameran produk, kegiatan UMKM yang diprakarsai Dinas Koperasi dan UMKM, FUN (Forum UMKM Nuswantara), dan HIPMI.
“Produk tambahan lainnya yang masih dalam tahap pengembangan berupa serbuk temu putih, pengemasan ulang madu hutan liar, yang bersumber langsung dari para petani madu. Juga pendistribusian susu kambing ettawa dari produsen pabrikan di Mojokerto, Provinsi Jawa Timur,” urai Mamin. (Yatni Setianingsih/Golali.id)
Dok : Herbal Instan Tuan Manoer