Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna menyampaikan potensi penyintas narkoba masuk dalam kategori tinggi di Kota Bandung. Sebanyak 25 ribu orang dari berbagai level usia terjebak dengan kehidupan narkoba.
Menurutnya, hal tersebut terjadi karena Kota Bandung memiliki 42 akses jalur masuk-keluar yang bisa dilalui, baik jalur utama maupun jalan tikus.
Apalagi sebagai ibu kota provinsi yang memiliki daya tarik luar biasa, Kota Bandung menjadi jalur perlintasan yang ramai dikunjungi dari berbagai daerah. Belum lagi dengan derasnya arus informasi globalisasi.
Ema mengatakan dengan hadirnya gawai, anak-anak perlu diawasi. Sebab, mereka bisa jadi tidak terkontrol melihat sesuatu yang belum pantas untuk dilihat.
“Nanti kita dorong Dinas Pendidikan untuk bersama-sama mengoptimalkan sosialisasi kepada para generasi penerus ini. Jangan sampai terjerat narkoba,” imbaunya, Rabu 21 Juni 2023.
Untuk mendukung program BNN, Pemerintah Kota Bandung akan menghadirkan gedung rehabilitasi. Ia mengakui, saat ini sedang berproses untuk menyusun rincian anggarannya.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat anggarannya juga sudah bisa kita sepakati. Kita hadirkan juga nanti tempat rehabilitasi di Jalan Ciungwanara. Tahun depan saya inginnya sudah dimulai pembangunannya,” tuturnya.
Saat ini, Kota Bandung sudah memiliki 8 kelurahan yang bersih narkoba dari 151 kelurahan. Meski masih di bawah 10 persen, Ema mengatakan, semua titik harus terus dioptimalkan.
“Jangan sampai hanya di kelurahan saja, tapi kita ingin sampai RW bersinar, RT bersinar (bersih narkoba),” harapnya. (Humas Pemkot Bandung/Golali.id)
Foto : Humas Pemkot Bandung