Dear Pegiat Literasi, Kolaborasi dengan Komunitas Temu Sejarah Yuk!

Komunitas Temu Sejarah, mengajak para pegiat literasi sejarah di seluruh Indonesia untuk bergabung sebagai narasumber dalam diskusi online yang diadakan setiap Kamis malam.

Ajakan ini ditujukan kepada penulis, ilustrator, editor, dan penerbit buku sejarah untuk bersama-sama mengisi dan memperkaya diskusi seputar literasi sejarah.

Para pegiat literasi yang berminat untuk berkolaborasi dapat menghubungi Tiwi Kasavela melalui WhatsApp di nomor 0895357255688 atau melalui akun Instagram @temusejarah.

“Melalui komunitas ini, saya mengajak seluruh pegiat literasi untuk bergabung dan berdiskusi tentang buku-buku sejarah yang mereka tulis. Harapannya, kita bisa menyebarkan informasi mengenai buku-buku sejarah kepada khalayak luas dan membangun kesadaran literasi sejarah di tengah masyarakat. Sejarah adalah bagian penting dari kehidupan yang harus kita pahami dan jadikan pelajaran,” ujar founder Komunitas Temu Sejarah, Tiwi Kasavela yang juga merupakan seorang novelis dan praktisi media.

Temu Sejarah, yang didirikan pada Januari 2024, lahir dari keinginan Tiwi untuk menemukan teman diskusi yang fokus pada buku sejarah. Selama ini, menurut Tiwi, klub buku yang khusus membahas sejarah masih jarang ditemukan.

“Dengan adanya Temu Sejarah, kami berharap dapat menciptakan ruang bagi pecinta buku sejarah untuk bertukar pikiran, memperluas wawasan, dan membangun jejaring yang kuat di antara pegiat literasi sejarah,” tambahnya.

Sampai Mei 2024, Komunitas Temu Sejarah sudah menggelar 15 kali diskusi yang menghadirkan para penulis di antaranya :

= Malia Nur Alifa (9 Kisah Wanita Pribumi Lembang di Masa Lalu),

= Abie Besman (Sang Patriot, Kisah Seorang Pahlawan Revolusi Pierre Tendean),

= Deni Rachman (Pram Dalam Kliping),

= Iip D Yahya (Oto Iskandar di Nata The Untold Stories),

= T Bachtiar (Taponimi Susur Galur Nama Tempat di Jawa Barat 2),

= M Ryzki Wiryawan (Okultisme di Bandoeng Doeloe),

= Hafidz Azhar (Bandung di Persimpangan Kiri Jalan),

= Hendi Jo (Orang-orang di Garis Depan)

= Lintang Pandu Pratiwi (Generasi 90-an Anak Lereng Gunung)

Komunitas Temu Sejarah telah menjadi tempat bagi para pecinta buku sejarah untuk berdiskusi dan memperdalam pemahaman tentang sejarah. Tiwi Kasavela berharap, dengan kolaborasi ini, literasi sejarah di Indonesia dapat semakin berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. (*/Golali.id)

foto : Komunitas Temu Sejarah