Danau Tempe (dok : Lisdhaniati)

Danau Tempe, namanya mungkin tidak setenar Danau Toba. Jika ditanya, sangat mungkin orang langsung menjawab letak Danau Toba, yakni di Pulau Sumatera (Utara). Beda cerita saat ditanya tentang lokasi Danau Tempe. Oh, ada ya Danau Tempe? Bukannya menjawab tetapi malah balas bertanya.

Saat mendengar nama Danau Tempe, bisa jadi otak malah langsung terkoneksi pada tempe, bahan makanan yang berasal dari fermentasi kedelai. Tempe merupakan bahan pangan yang sudah dikenal luas. Sebaliknya, nama Danau Tempe mungkin belum diketahui semua orang.

Danau Tempe merupakan salah satu danau di Provinsi Sulawesi Selatan. Luas Danau Tempe kurang lebih 13.000 hektar dengan kedalaman maksimal 5,5 meter. Secara geografis, Danau Tempe terbagi di tiga wilayah kabupaten, yakni Wajo, Soppeng, dan Sidenreng Rappang (Sidrap).

Sebagai informasi, Kabupaten Wajo berjarak sekitar lima jam perjalanan darat dari ibukota Sulsel, yaitu Kota Makassar. Selain nama danau, Tempe juga merupakan nama salah satu kecamatan di Kabupaten Wajo.

Bayangkan pada suatu hari, di tepi Danau Tempe kamu makan sepiring tempe goreng hangat ditemani secangkir the manis. Mengapa bernama Tempe ya? Apakah ada keterkaitan sejarah dengan tempe?

Baca juga : Begini Cerita Sejarah Tempe di Indonesia

Dari salah satu artikel di internet diperoleh cerita singkat tentang asal-usul nama tempe. Konon pada abad ke-8 hingga abad ke-14, daerah seputar Danau Tempe merupakan jalur perdagangan yang cukup ramai.

Sebab, Danau Tempe merupakan muara dari 23 jalur sungai. Di sisi lain, di masa itu, daerah tersebut merupakan penghasil kacang merah (red beans) berukuran besar. Dalam Bahasa Bugis kuno, kacang tersebut disebut cempe. Seiring waktu, waktu cempe berubah menjadi tempe serta menjadi nama daerah.

Mengenai keabsahan cerita tersebut, wallahualam bisawab. Kita tahu, sejarah sering memiliki banyak versi.

Hingga saat ini, masyarakat setempat masih melestarikan budaya lokal terkait keberadaan danau. Budaya tersebut adalah Maccera Tappareng, yakni acara adat para nelayan untuk ungkapan syukur dan menyucikan danau. Biasanya, acara digelar pada bulan Agustus.

Keindahan

Di Danau Tempe pengunjung akan disuguhi pemandangan alami, selain itu keberadaan rumah-rumah apung menjadi pemandangan menarik di Danau Tempe. Untuk menuju perairan danau, pengunjung bisa menyewa perahu dari Sungai Walennae di Desa Salotengnga, Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo. Ini berbeda dengan banyak danau di Indonesia yang langsung bisa diakses dari daerah pesisirnya.

Pengunjung bisa menyewa perahu sekadar untuk berkeliling danau, lalu kembali ke dermaga sungai. Namun, jika ingin menikmati sunset, suasana malam, dan sunrise, pengunjung bisa berangkat siang hari lalu menginap di rumah apung yang dibuka untuk wisatawan.(Lisdhaniati)