Cikal bakal hadirnya Damri sebagai sarana angkutan umum di Indonesia, mulai ada sejak zaman Jepang, tepatnya pada 1943.
Mengutip akun instagram Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Bandung @halobandung, berikut perjalanan Damri mengaspal di Indonesia
- 1943 terdapat 2 usaha angkutan di zaman kependudukan Jepang, yaitu :
- Jawa Unyu Zigyosha (khusus angkutan barang dengan truk)
- Zidosha Sokyoku (angkutan penumpang dengan kendaraan bermotor atau bus).
- Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, 2 angkutan usaha tersebut berada di bawah pengelolaan Departemen Perhubungan Republik Indonesia (RI) :
- Jawa Unyu Zigyosha berubah nama menjadi Djawatan Pengakoetan (khusus angkutan barang)
- Zidosha Sokyoku berubah nama menjadai Djawatan Angkutan Darat (angkutan penumpang)
- Kemudian pada tahun 1946, kedua Djawatan digabungkan dengan nama Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (Damri).
Tugas utama pengangkutan darat dengan truk dan angkutan bermotor lainnya. Damri pun turut
dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, melawan agresi Belanda di Jawa.
- Lalu pada tahun 1961 Damri beralih status menjadi Badan Pimpinan Umum Perusahaan Negara (BPUPN)
- Pada tahun 1965 BPUPN dihapus dan Damri ditetapkan menjadi Perusahaan Negara (PN)
- Selanjutnya pada tahun 1982, Damri beralih status menjadi Perusahaan Umum (Perum) hingga saat ini. Peruma Damri bertugas dan berwenang untuk menyelenggarakan jasa angkutan umum bagi penumpang dan atau barang di atas jalan dengan kendaraan bermotor. Saat ini, Damri merupakan salah satu perusahaan yang dimiliki pemerintah di bawah Kementerian BUMN. (*/Golali.id)