Cuanki adalah kuliner khas Jawa Barat, kuliner berkuah ini termasuk makanan selingan untuk penunda lapar. Cuanki biasanya terdiri dari batagor cuanki lidah kering, siomay kering, dan bakso. Ketiga jenis isian tersebut kemudian direbus.
Batagor cuanki lidah kering, memiliki bentuk dan bahan mirip dengan batagor. Bedanya tekstur batagor cuanki lidah kering lebih kering dari batagor.
Hal ini karena perbedaan saat menggorengnya. Batagor hanya digoreng sampai tingkat kematangan mirip dengan bala-bala dan gehu. Sementara batagor cuanki lidah digoreng sampai kering yang bisa tahan lama.
Siomay kering pun sama dimatangkan dengan cara digoreng kering, sehingga bisa tahan lama. Hal ini berbeda dengan siomay yang sering hadir dalam bakso tahu, yang dimasak dengan cara dikukus.
Uniknya kedua bahan kering ini, setelah melalui proses perebusan teksturnya berubah menjadi lembut. Untuk bakso, biasanya menggunakan bakso yang sering digunakan dalam mie bakso, yaitu bakso sapi yang memberikan rasa gurih.
Semangkuk cuanki biasanya terdiri dari ketiga isian yang telah direbus, kemudian dimasukkan dalam mangkuk yang telah diberi bumbu penyedap dan garam. Kemudian disiram kuah, ditambah irisan seledri, dan bawang goreng. Untuk penyuka pedas, bisa menambahkan saos dan sambal cabai.
Nama cuanki sendiri ada beberapa versi, dikutip dari beberapa sumber literasi. Ada yang menyebutkan cuanki berasal dari bahasa China artinya siomay kering. Adapula yang menyebutkan cuanki kepanjangan dari cari uang jalan kaki. (Yatni Setianingsih/Golali.id)