Bandara Internasional Husein Sastanegara di Jalan Pajajaran No 156, Kelurahan Husein Sastranegara Kecamatan Cicendo Kota Bandung. Provinsi Jabar sudah ada sejak masa penjajahan Belanda.

Mengutip website Angkasa Pura II, berikut perjalanan Bandara Internasional Husein Sastranegara :  

-Di masa pemerintahan Hindia Belanda tepatnya pada tahun 1920, dibangun lapangan terbang bernama Lapangan Terbang Luchtvaart Afdeling atau Vliegveld Andir.

-Setelah tahun 1942 atau di masa penjajahan Jepang, lapangan terbang tersebut di ambil alih Jepang sampai tahun 1945.

-Indonesia merdeka, lapangan udara sempat vakum dari tahun 1945 hingga tahun 1949.

-Lalu lapangan terbang tersebut di ambil alih oleh AURI sebagai pangkalan militer pada tahun 1969 sampai 1973.

-Tahun 1973 lapangan terbang tersebut dipergunakan untuk penerbangan komersial.

-Pada tahun 1974 mulai dilakukan kegiatan pelayanan lalu lintas dan angkutan udara komersial secara resmi yaitu dengan berdirinya kantor Perwakilan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dengan nama Stasiun Udara Husein sastranegara Bandung untuk kepentingan kegiatan penerbangan komersial sipil.

-Tahun 1983 berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KM 68/HK 207/PHB-83 tanggal 19 Februari 1983, klasifikasi Pelabuhan Udara ditingkatkan dari kelas III mejadi kelas II.

-Tahun 1994 dilaksanakan Pengalihan Pengelolaan Bandar Udara dari Departemen Perhubungan kepada PT. Angkasa Pura II sesuai PP RI Nomor 26 Thn 1994 tanggal 30 Agustus 1994 tentang Penambahan Penyertaan modal Negara RI ke dalam Modal sahan PT. Angkasa Pura II.

Nama Husein Sastranegara

Adapun pemilihan nama Husein Sastranegara, untuk mengenang seorang pilot militer AURI bernama Husein Sastranegara yang gugur pada saat latihan terbang di Yogyakarta tangal 26 September 1946.

(Yatni Setianingsih/Golali.id)

Foto : Humas Pemkot Bandung