Cara Bandung Kidul Bergotong Royong

Demi mewujudkan visi dan misi membangun masyarakat yang humanis dan agamis, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mengakselerasi berbagai program. Salah satunya di Kecamatan Bandung Kidul.

Kecamatan Bandung Kidul memiliki berbagai inovasi dalam upaya mewujudkan Bandung Agamis mulai dari Kampung Al-Qur’an, Cinta Labil (Cinta balita, lansia, disabilitas), Gerakan sodakoh sehari seribu (Gesoseri), Sodakoh dari seribu (serbu) dan lainnya.

Camat Bandung Kidul, Budhi Rukmana mengatakan di Kecamatan Bandung Kidul masih banyak masyarakat menengah ke bawah yang memerlukan bantuan. Dari sanalah ia bersama jajaran meluncurkan berbagai program untuk membantu.

“Mereka butuh perhatian kita semua, kita Gerakan sodakoh sehari seribu (Gesoseri) di kelurahan Kujangsari, sedekah sehari seribu di kelurahan Wates lingkup PKK,” katanya saat menjadi narasumber Podcast Ngariung Potensi Kewilayahan di Kecamatan Bandung Kidul, pertengahan pekan ini.

Selain itu, Kecamatan Bandung Kidul juga baru saja meluncurkan program Cinta Labil (Cinta balita, lansia, disabilitas). 

Program Cinta Labil dibuat sebagai media ber-shodaqoh bagi para ASN & non-ASN yang hasilnya akan disalurkan kepada para orang tua, balita untuk menunjang gizi anak agar terhindar dari potensi stunting.

Serta kepada para lansia yang memiliki keterbatasan ekonomi, dan juga kepada para penyandang disabilitas.

“Ini hadir kecintaan kami para ASN dan Non ASN kepada mereka. Kita butuh dana, uangnya dari ASN dan Non ASN Kecamatan memberikan sodakoh kepada mereka. Kita prioritaskan bagi mereka yang di luar DTKS,” katanya.

Ia berharap, kebiasaan bersodakoh ini dapat meluas dan diterapkan setiap hari di lingkungan masyarakat.

“Harapannya kita peduli kepada masyarakat, mengajak stakeholder yang lain yang memiliki kelebihan rezeki untuk membentu masyarakat kurang mampu,” ujarnya. (Humas Pemkot Bandung/Golali.id)

Foto : Humas Pemkot Bandung