Helena Virgawati, pelaku UMKM pemilik aksesoris Bening by Helena. Mantan pegawai swasta yang satu ini menggunakan bahan utama produknya dari batu-batuan alam dan kawat tembaga. Setiap produknya berbeda bahan batunya sehingga tidak pasaran dan eksklusif.

Helena bercerita, awal membangun bisnis aksesoris ini karena dirinya mencari bisnis yang bisa dijalankan dari rumah.

“Karena saya hobi craft terutama yang berhubungan dengan aksesoris. Saya suka dengan batu-batu alam maka saya memutuskan untuk berbisnis di bidang craft khususnya aksesoris berbahan batu-batuan alam,” kata Helena.

Berdiri pada Agustus 2015, saat itu Helena masih harus lebih banyak riset untuk kemajuan bisnisnya. Setahun berikutnya, Helena mulai mencoba pameran di mal. Hingga akhirnya pada tahun 2017 mulai ikut pameran yang lebih besar hingga menjadi binaan dinas.

“Saat itu di 2017, saya ikut pameran Inacraft, pameran kerajinan terbesar di Indonesia yang mewadahi para perajin seluruh Indonesia. Saat ini sudah jadi binaan Dekranasda Bandung, Disdagin, Dinas PUKM dan beberapa kali mendapat kesempatan pameran yang difasilitasi dinas seperti Bandung Great Sale, Pasar Kreatif Bandung. juga kesempatan showcase di Korea (event Handarty Korea) tahun 2020,” lanjut Helena.

Saat ini, offline store Bening by Helena ada di Hotel Mercure City Center Jalan Lengkong dan Hotel Arion Jalan Otto Iskandar Dinata.

Ia mengaku, penamaan Bening ini diasumsikan jernih atau pure, yang analoginya semua desain dihasilkan dari pikiran dan hati yang jernih sehingga menghasilkan produk yang bagus.

“Hanya saja nama Bening agak sulit kalau mau dibikin hak merknya karena kata Bening itu kata sifat, ga bisa dijadiin merk,” kata Helena.

Bening by Helena saat ini fokus pada aksesoris yang dibuat menggunakan teknik rajut (crochet) namun teknik lain tetap digunakan seperti weaving, wrapping, dan metalsmithing tapi yang diutamakan saat ini wire crochet (rajut kawat).

“Untuk range harga, harga terendah ada peniti dagu di harga Rp10 ribu dan harga tertinggi hingga Rp3 juta,” ujar Helena.

Dulunya Helena by Bening hanya mengandalkan penjualan offline. Seiring waktu, sekarang penjualannya secara offline dan online.

“Saya harap produk ini bisa jadi pilihan konsumen dalam hal aksesoris. Apalagi dibuat handmade dengan desain unik,” kata Helena. (Humas Pemkot Bandung/Golali.id)

Foto : Humas Pemkot Bandung