Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja berterima kasih kepada pihak rumah sakit yang langsung turun tangan membantu korban bencana gempa Cianjur.
Terkait pembiayaan, ia menegaskan jika seluruh biaya korban bencana akan ditanggung oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.
” Terima kasih sudah langsung ditangani tanpa menanyakan biaya ke pasien. Kami Pemprov Jabar akan menanggung semua biaya. Nanti laporkan langsung ke Dinkes Jabar untuk diselesaikan,” tegas Setiawan.
Ia juga berharap tidak ada pungutan yang dilakukan kepada korban bencana, seperti biaya ambulan dan lainnya.
Sebelumnya, seusai memimpin rapat koordinasi lintas sektoral penanganan kebencanaan Cianjur di Pendopo Kabupaten Cianjur, Senin 21 November 2022 malam, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginstruksikan agar dalam penanganan kebencanaan ini jangan sampai ada warga yang mengalami luka-luka terlantar karena tidak mendapat pelayanan di rumah sakit.
Jika rumah-rumah sakit di Cianjur tak memungkinkan melayani semua korban gempa karena jumlah luka-luka terlalu banyak, pasien bisa dirujuk ke rumah sakit lain di Jabar, di antaranya ke RS di Sukabumi, Bogor, Cimahi, dan Bandung untuk ditangani.
Penanganan pasien
Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin sempat melakukan panggilan video call dengan Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja di sela pantauan korban di rumah sakit Cianjur.
Ia menyebutkan sekitar 2.100 korban luka ringan yang ditangani di rumah sakit, yang tersebar di Jabar diharapkan cepat tertangani dan mereka bisa segera pulang.
Sementara lebih dari 400 orang yang mengalami luka berat diharapkan bisa segera ditangani dan maksimal dirawat dalam tiga hari.
Upaya ini dilakukan agar ruang rawat di rumah sakit tidak penuh dan pasien korban gempa yang mengalami luka berat dapat segera tertangani.
“Kalau bisa operasi dilaksanakan di sini (Cianjur) karena kami sudah mengirimkan banyak ahli bedah dan ortopedi dari sejumlah rumah sakit, termasuk dari TNI, tinggal menunggu kesiapan ruang operasi,” ujar Budi Gunadi.
Ia berharap jika ruang operasi sudah siap, termasuk peralatan dan listriknya, maka dalam sehari operasi bisa dilakukan kepada 10 pasien luka berat.
“Targetnya lima atau enam hari selesai dan tertangani. Saya lihat koordinasi rumah sakit di Jabar sangat bagus, kerja sama berjalan baik,” ungkapnya.
Namun Budi juga mengingatkan, jika pasien dipulangkan, perlu dipikirkan tempat penampungan sementara, terutama bagi korban yang rumahnya hancur akibat gempa bumi. (Humas Pemprov Jabar/Golali.id)
Foto : Humas Pemprov Jabar