Plt Sekretaris Dishub Kota Bandung, Asep Kurnia menjelaskan kemacetan di Kota Bandung merupakan permasalahan lintas wilayah yang melibatkan kawasan Bandung Raya. Oleh karena itu, BRT Bandung Raya diharapkan menjadi solusi kolektif yang terintegrasi.
“BRT atau Bus Rapid Transit ini mirip dengan TransJakarta, dengan jalur khusus (dedicated lane) sepanjang 21 km di Kota Bandung. Jalur ini akan menghubungkan berbagai titik strategis, dari Jalan Jakarta, Sudirman, Tegalega, hingga Alun-Alun dan kembali ke timur,” paparnya dalam program Parlemen Talks edisi Selasa, 27 Mei 2025 di studio Radio Sonata
Asep menambahkan untuk memenuhi standar layanan minimal, beberapa ruas jalan akan direkayasa, agar dapat digunakan sebagai jalur khusus BRT.
“BRT ini bukan hanya soal kendaraan, tapi soal keberpihakan pada masa depan transportasi publik yang aman, nyaman, dan terjangkau,” ungkap Asep.
“Diharapkan, hadirnya BRT Bandung Raya menjadi titik balik transformasi sistem transportasi yang berkelanjutan di Kota Bandung,” pungkasnya (Humas Pemkot Bandung/Golali.id)