Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman mengungkap dari 12 komoditas pangan utama di Jawa Barat, delapan di antaranya mengalami surplus, sedangkan empat lainnya defisit termasuk cabai rawit.
Konsumsi cabai rawit di Jabar mencapai 42 ribu ton per tahun, tapi produksinya baru menyentuh 35 ributon sehingga terjadi defisit 7 ribu ton.
“Bayangkan, kita mengeluarkan sekitar Rp329 miliar per tahun hanya untuk memenuhi kebutuhan cabai rawit yang sebenarnya bisa kita tanam sendiri di halaman rumah. Desa-desa di Jawa Barat harus siap menjadi lokus kedaulatan pangan, mulai dari cabai rawit,” kata Herman dalam peringatan Hari Desa Nasional Tahun 2025 di GOR Desa Cibeureum Kulon, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Selasa 14 Januari 2025.
Baca juga : Bawang Bombay Adalah
Herman menambahkan, jika setiap rumah tangga di desa menanam cabai rawit, potensi penghematan yang dapat dicapai sangat signifikan.
Lebih lanjut Herman menuturkan, dengan asumsi setiap desa memiliki 1.000 kepala keluarga, konsumsi cabai rawit per bulan mencapai Rp150 juta. Jika dikalikan 12 bulan, dalam satu tahun sebuah desa bisa menghemat sekitar Rp1,8 miliar.
“Dengan total 5.311 desa di Jawa Barat, kita bisa menabung hingga Rp9,5 triliun per tahun,” pungkas Herman.(Humas Pemprov Jabar/Golali.id)