Azzizah Assattari di bawah Lentera Nusantara merilis galeri seni digital dan fisikalnya yaitu “Semesta Nusantara Gallery” pada hari Rabu, 2 Februari 2022 di Lentera Nusantara Studio, JL. Cigadung Selatan II No. 7 Kota Bandung.
Peluncuran dimulai dengan membuka whitelist exclusive untuk 202 adopter karya pertama, lalu akan berlanjut hingga tanggal 22 Februari 2022. Dalam event ini Lentera Nusantara akan melepas 707 koleksi seni metaverse dengan tajuk “Sapta Semesta Jagadnata”.
Hal ini sekaligus menandai dibukanya gerbang karya cipta nusantara ke semesta (metaverse) blockchain. Koleksi seni metaverse dengan tajuk “Sapta Semesta Jagadnata” ini menceritakan tentang penciptaan semesta dalam 7 pengetahuan sang pencipta.
Menutip rilisnya Maha Jagadnata, juga dikenal sebagai Tuhan menamai siang, malam, langit, bumi, laut, dan semua makhluk hidup segera setelah menciptakannya, dengan demikian menyelesaikan proses penciptaan itulah yang disebut Sapta Semesta Jagadnata, atau Tujuh Seni Liberal Penciptaan Semesta (Metaverse).
Tujuh Seni Liberal Semesta (Sapta Semesta Jagadnata) dipisahkan menjadi dua bagian besar dalam perjalanan fisik dan jiwa manusia. Mereka adalah Trivium yang terdiri dari Grammatica, Dialectica, dan Rhetorica. Sedangkan Quadrivium terdiri dari Arithmetica, Geometria, Musica, dan Astronomia.
Trivium berfokus pada mempelajari seni dialog jiwa dan pikiran, sedangkan Quadrivium berfokus pada mempelajari seni menyusun dunia fisik yang sebenarnya.
Dalam pembuatan “Semesta Nusantara Gallery” ini Azizah Assatari didukung penuh oleh Riri Amalas Yulita.
Riri Amalas Yulita telah malang melintang lebih dari 20 tahun di dunia komunikasi digital dengan menjadi direktur anak perusahaan PT Telkom, serta pernah berhasil meraih Satyalancana Wira Karya pada tahun 2020 dari Presiden Joko Widodo. (*/Golali.id)
foto : Lentera Nusantara