Curug Citambur adalah salah satu objek wisata berupa air terjun atau curug dalam bahasa Sunda, yang berlokasi di Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda Kecamatan Cianjur.
Curug Citambur berada diketinggian sekitar 1.400 Mdpl, Curug Citambur memiliki ketinggian sekitar 130 meter. Curug Citambur terdiri dari 3 tingkatan ketinggian air terjun.
Tingkat pertama berketinggian 12 meter, tingkat kedua berketinggian 116 meter, dan paling atas adalah 2 meter
Melansir website dpmptsp.cianjurkab.go.id, inilah asal usul nama Curug Citambur yang terdiri dari 2 versi :
1.Versi pertama asal usul nama Curug Citambur di Cianjur :
Pada zaman dahulu suara setiap air yang jatuh dari atas curug ke kolam berbunyi “bergedebum” seperti suara tambur (alat musik tabuh yang dipukul). Seiring menyusutnya volume air, bunyi itu tak terdengar lagi.
2.Versi kedua asal usul nama Curug Citambur di Cianjur :
Curug tersebut dulu termasuk wilayah Kerajaan Tanjung Anginan, yang rajanya bergelar Prabu Tanjung Anginan. Pusat kerajaannya berada di Pasirkuda, yang kini termasuk Desa Simpang dan Desa Karangjaya. Dugaan pusat kekuasaan di sana karena ada batu yang berbentuk kursi yang diyakini warga sebagai tempat duduk raja.
Sementara itu, nama Pasirkuda karena ada sebuah batu di bukit (pasir dalam bahasa Sunda) yang berbentuk kuda. Pada saat kerajaan berdiri, setiap raja mau mandi ke curug selalu diiringi dengan suara tambur, yang ditabuh para pengawal.
Suara berdebumnya alat musik tabuh itu terdengar cukup jauh sehingga warga Pasirkuda menyebutnya Curug Citambur. Namun belum diketahui sejarah dan masa keberlangsungan Kerajaan Tanjung Anginan.
(Yatni Setianingsih/Golali.id)
Foto : instagram @ridwankamil