Apem,kudapan yang mirip dengan surabi khas Sunda ini termasuk salah satu kuliner yang di kenal hadir di berbagai wilayah yang ada di Pulau Jawa.


Kue apem terbuat dari tepung beras, yang biasanya dinikmati dengan cara diberi topping ataupun diolesi dengan saos gula merah atau kinca (dalam bahasa Sunda).


Saos gula merah ini terbuat dari campuran gula merah, kelapa parut, dan air yang dimasak sedikit encer.

Apem termasuk jajanan pasar dan kue basah, yang banyak dijual di pasar tradisional sampai dengan toko oleh-oleh ataupun pedagang yang khusus menjual kue tradisional di Jawa Barat maupun Jawa Tengah.

Karena termasuk dalam kue basah, sehingga apem jarang dijadikan buah tangan oleh wisatawan dari luar kota yang membutuhkan waktu perjalanan lebih dari satu hari.

Kudapan yang dimasak dengan cara dipanggang ini, memiliki bagian atas putih sementara bagian bawah berwarna kecokelatan sebagai ciri khas tepung beras yang dipanggang.


Apem mengandung simbol

Mengutip buku Asal-Usul dan Sejarah Orang Jawa yang ditulis Sri Wintala Achmad, apem berasal dari kata afwum (bahasa Arab) mengandung ajaran agar manusia saling suka maaf-memaafkan satu sama lainnya.

Jadi, ketika orang-orang tua kita dulu (sekarang sebagian masih) dilakukan selalu memberikan apem kepada tetangga mereka, bertujuan untuk meminta maaf dengan cara simbolis. (*/Golali.id)