Andoni Pridatama, membuka usaha menjual madu dengan nama Sarang Maduku sejak tahun 2019. Pria asal Malang Provinsi Jatim ini, memilih melepaskan pekerjaannya dari salah satu bank dan memberanikan diri banting setir untuk membuka usaha.
“Ketika saya ke peternakan lebah, saya bertemu peternak lebah dan mereka bercerita mengenai kendala mengembangkan produksi madu. Biasanya, hasil produksi madu mereka itu dikumpulkan dulu dari sesama peternak, lalu baru dijual. Melihat ada peluang bisnis yang baik sekaligus dapat membantu para peternak lebah, akhirnya saya tawari untuk kerja sama dengan saya,” beber Doni dalam rilis Shopee yang diterima Golali.id, baru-baru ini.
Melihat semangat peternak lebah untuk membantu Doni memulai mengembangkan usahanya, membuat Doni gencar mempelajari strategi penjualan yang tepat di era serba digital ini. Dia mencari berbagai informasi seputar bisnis digital, hingga seorang teman merekomendasikannya untuk memulai membuka usaha melalui Shopee. Awalnya, Doni hanya berani memesan madu 25 kg untuk 1 bulan ke peternak.
“Saat itu tahun 2019 saya mulai usaha dan langsung buka toko di Shopee. Saya juga mempelajari bagaimana strategi berjualan di Shopee dari berbagai sumber di internet,” ucapnya.
Keseriusannya dalam memaksimalkan penjualan online ini pun membuahkan hasil. Doni mulai menemukan ritme dan strategi penjualan yang tepat untuk Sarang Maduku. Berbagai strategi penjualan online dilakukannya. Seperti memaksimalkan program Gratis Ongkir Xtra, Cash Back Xtra, promosi iklan, dan aktif mengikuti kampanye di Shopee seperti Murah Lebay dan tanggal kembar.
Setahun berjalan, jumlah orderan terus meningkat. Di tahun 2020, Doni mulai kebanjiran order. Dia lalu meningkatkan permintaan madu kepada peternak lebah untuk menyediakan minimal 3 ton madu dalam satu bulan.
“Saat itu kebetulan pandemi datang. Berbagai informasi pentingnya menjaga imun tubuh dengan konsumsi madu cukup banyak disorot media dan berdampak positif pada penjualan yang meningkat drastis,” ungkap Doni.
Tak hanya mengutamakan strategi pemasaran pada toko online Sarang Maduku, Doni juga terus menjaga hubungan baik dengan mitra dan karyawan. Doni memberlakukan membeli madu dengan harga spesial untuk peternak lebah. Dia juga perlahan menambah jumlah karyawan. “Dari hanya satu karyawan, sekarang sudah ada 13 karyawan yang merupakan warga sekitar,” jelasnya.
Sarang Maduku terus berinovasi untuk dapat memenuhi kebutuhan pembeli. Dari yang mulanya hanya menyediakan madu alami dengan rasa original, hingga menambah sejumlah varian rasa yang juga diolah secara alami.
Luar Jawa
Doni pun menambah mitra peternak lebah. Dari yang mulanya hanya dari wilayah Malang dan Jawa, kini dia juga mengajak peternak dari luar Pulau Jawa, seperti Sumatra dan Kalimantan. Menurut Doni, setiap daerah memiliki jenis lebah yang berbeda, dan hal itu memengaruhi madu yang dihasilkan. Kini, sebanyak 7 peternak lebah telah bermitra untuk memenuhi kebutuhan menyuguhkan 30 varian rasa madu di Sarang Maduku.
Upaya yang dilakukan Doni dalam mengembangkan usaha Sarang Maduku memengaruhi penghasilan peternak lebah yang menjadi mitra Doni. Seperti yang dialami oleh salah satu mitra peternak lebah Sarang Maduku, Eko Budiono. Eko mengatakan, kini sudah memiliki penghasilan tetap karena madunya terjual dengan stabil melalui Sarang Maduku.
“Saya bergabung dengan usahanya Mas Doni dan harga pasar yang dikasih mas Doni di atas harga peternak biasanya. Jadi lebih menguntungkan buat saya,” ungkap Eko.
Dia juga menjelaskan, biasanya penghasilan yang didapat tak menentu. Namun, setelah bermitra dengan Sarang Maduku, Eko memiliki pendapatan bulanan dengan angka yang stabil. Eko pun jadi dapat memutar modal untuk menambah ternak lebahnya. Dari yang awalnya hanya memiliki 30 kotak sarang lebah, menjadi 70 kotak.
“Alhamdulillah bisa seperti ini karena usaha online yang Mas Doni tekuni,” pungkasnya. (Yatni Setianingsih/Golali.id)
foto : Shopee
keterangan foto : Pemilik usaha Sarang Maduku, Andoni Pridatama (kanan) bersama peternak lebah, Eko Budiono (kiri)