Musisi Mighfar Suganda merilis single berjudul Ocean Clown, pada tanggal 22 Desember 2022. Lagu Ocean Clown, kata Mighfar Suganda berbeda dengan lagu-lagu pada album pertamanya yang mengulas cerita cinta yang tulus, jujur, dan polos.

Sementara pada lagu Ocean Clown mengangkat kisah cinta persahabatan, dan kehidupan yang muram penuh pengkhianatan. Tetapi bukan tentang perselingkuhan yang umum, diangkat dalam sebuah lagu.  

“Ocean Clown diambil dari istilah badut yang sedang viral di era kalangan remaja milenial, yang menyebutkan seorang yang bucin dan dimanfaatkan. Sedangkan dalam lagu ini menyebut fenomena Ocean Clown, di perspektif seseorang yang dimanfaatkan diambil segalanya, pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, dan materi. Tanpa sedikitpun dia menyadarinya, saat dia sadar sudah tenggelam dalam palung lautan dan sangat sulit untuk berenang kembali ke permukaan,” beber Mighfar Suganda dalam siaran pers yang diterima Golali.id.

Melalui lirik lagu Ocean Clow, Mighfar Suganda mengisahkan jika dikhianati orang terdekat yang paling dipercaya menimbulan rasa kecewa yang sangat dalam.

“Kita bisa memaafkan tapi tak akan pernah bisa melupakan, rasa luka ini seperti tak akan pernah sembuh, sebuah trauma di alam bawah sadar. Mungkin di suatu pagi kita akan terbangun karena mimpi buruk teringat kejadian itu, disaat sendirian melihat benda kenangan tentang orang yang mengkhianati kita akan sangat menjengkelkan, karena kita tidak bisa marah dan balas dendam,” tambahnya.

Pengerjaan lagu yang ditulis Mighfar Suganda ini, hampir 100 persen dikerjakan sendiri kecuali bass dibantu bassist Redwinemusic, Yosan L.C Aponno. Musik dalam lagu ini, Mighfar Suganda mengeksplor berbagai instrumen musik seperti gamelan, harpa, xylophone, violin, cello, pedal steel guitar, piano, steel drum, mbira, synthesizer, gitar akustik dan elektrik. Mighfar Suganda membawa genre dan waves baru dengan istilah Indie Java Pop. (Yatni Setianingsih/Golali.id)

Foto : Mighfar Suganda