(dok : Humas Pemkot Bandung)

Kepala UPTD Pengelolaan Sampah Kota Bandung, R. Ramdani meminta ke depannya acara-acara besar di Kota Bandung bisa lebih ramah lingkungan. Bukan hanya mengadakan acara yang bagus dengan bintang tamu besar. Namun, juga harus bisa menggiring para peserta atau penontonnya untuk bisa memilah sampah.

“Kalau EO (event organizer) bisa memisahkan sampah-sampah, ini sangat memudahkan pekerjaan petugas kebersihan dan menjaga kebersihan Kota Bandung,” ungkapnya, Selasa 1 Agustus 2023.

Ia mengatakan, kampanye mengenai event ramah lingkungan bisa dimulai dari komunitas-komunitas hobi, konser musik, atau acara keagamaan. Para EO dan pengisi acara bisa ikut mengampanyekan agar peserta atau penonton ikut menjaga kebersihan lokasi acara.

“Ketika artisnya ngomong ‘Yuk, pilah sampah’, itu sudah sangat berpengaruh. Atau bisa juga jadikan sampah ini sebagai tiket masuk. Kalau mau masuk event, harus buang sampah sesuai dengan jenisnya,” lanjut Ramdani.

Sebab menurutnya, jika pemerintah masuk ke acara-acara seperti itu lalu melakukan sosialisasi, sudah bukan masanya lagi. Mungkin yang dengar hanya satu dua orang.

Namun, kalau para peserta atau penonton digerakkan oleh idolanya atau komunitasnya, hal tersebut pasti lebih cepat dilakukan dan banyak yang langsung bergerak.

“Minimal pisahkan jadi tiga jenis saja yakni organik, anorganik, dan residu sudah terpilah semuanya. Kalau mau ikut acara kami, sisa sampahnya harus dikondisikan,” usulnya.

Sebab, ia menambahkan, sampah yang dihasilkan dan dibuang ke TPA itu berbayar. Sehingga jika bisa mengurangi sampah residu ke TPA, lebih dari 50 persen kita menghemat pengeluaran untuk sampah sambil menjaga lingkungan.

“Ini sangat memungkinkan. Saya yakin jika para EO, pengisi acara, artis, tokoh ikut bergerak membantu kami sosialisasi tentang event ramah lingkungan, sampah yang dibuang ke TPA pasca event pasti akan berkurang drastis,” imbuhnya. (Humas Pemkot Bandung/Golali.id)

Foto : Humas Pemkot Bandung