(dok : istimewa)

Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafidz mengatakan kehadiran perempuan dalam industri game harus lebih diberdayakan. Dari data Komdigi, 49 persen pemain game di Indonesia adalah perempuan, dan sekitar 21 persen yang tercatat sebagai pengembang. Angka ini pun diyakini masih di bawah jumlah sebenarnya karena banyak perempuan berkontribusi tanpa identitas gender terbuka.

“Industri game harus jadi ruang yang etis dan aman. Kita tidak bisa bicara kepemimpinan perempuan jika ruang kerja belum ramah anak dan tidak mendukung peran ganda perempuan,” katanya dalam Indonesian Women in Game: Beauty Play Connect yang digelar di kantor Agate Bandung, Sabtu 5 Juli 2025.

CEO Agate International, Shieny Aprilia menambahkan perusahaan game harus aktif menciptakan lingkungan kerja yang inklusif. Ia menyebut 30 persen tenaga kerja Agate adalah perempuan.

“Kami ingin mendorong semakin banyak perempuan yang percaya diri masuk ke industri game. Kami juga ingin menghapus stigma bahwa hanya laki-laki yang bisa menjadi developer sukses,” kata Shieny.

Klik informasi lebih detail tentang Bandung Raya di golalibandung.my.id

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan mengatakan pentingnya menciptakan ruang inklusif bagi perempuan di industri game.

“Industri game jangan jadi dunia laki-laki saja. Perempuan harus punya tempat yang aman dan setara, baik sebagai pemain maupun pengembang,” katanya.(Humas Pemkot Bandung/Golali.id)