2 Masjid Berarsitektur Tiongkok di Bandung

Kota Bandung memiliki 2 masjid bergaya arsitektur Tiongkok. Mengutip siaran pers Humas Pemkot Bandung berikut 2 masjid berdesain Tiongkok :

1.Masjid Lautze 2

Masjid Lautze 2 bergaya arsitektur Tionghoa, terletak di Jalan Tamblong No 27 Kota Bandung. Masjid ini didirkan pada bulan Januari tahun 1997 oleh H. Ali Karim dan dikelola oleh Yayasan Haji Karim Oei (YHKO).

Masjid ini merupakan masjid tertua yang dibangun oleh muslim keturunan Tionghoa yang bermukim di Bandung.

Penamaan masjid Lautze 2 diambil dari nama jalan di Jakarta tempat kantor pusat YKHO (Jl. Lautze No 87-89 Pasar Baru, Jakarta Pusat). Begitu pun awal berdirinya, masjid Lautze berada di Jakarta sehingga Masjid Lautze yang didirikan di Bandung diberikan nama Masjid Lautze 2 untuk membedakannya dengan yang ada di Jakarta.

Selain menjadi fasilitas ibadah umat Islam, Masjid Lautze 2 juga menjadi pusat informasi Islam bagi warga Tionghoa, baik yang sudah menjadi muslim atau yang sedang mempelajari Islam.

Masjid ini memiliki ukuran 7 kali 6 meter, dan memiliki daya tampung 200 orang jamaah. Interior masjid didominasi dengan warna merah, serta hiasan lampu lampion khas Tiongkok.

2.Masjid Al-Imtijaz

Masjid Al-Imtijaz terletak di Jalan ABC No 8  Kota Bandung. Letaknya tidak jauh dari Pasar Cikapundung dan Pasar Baru Kota Bandung. Masjid ini diresmikan pada 6 Agustus tahun 2010.

Sepintas siapun yang melintasinya akan mengenali bangunan ini sebagai klenteng (tempat ibadah umat Khong Hu Cu). Aksen Tiongkok pada bangunan ini nyata terlihat pada bagian atap berbentuk lengkung. Dalam arsitektur Cina, atap itu disebut atap pelana sejajar gavel.

Namun, setelah melihat papan nama yang tertera, barulah menyadari bangunan ini adalah Masjid, tempat ibadah untuk umat Islam.

Di beranda Masjid Al-Imtijaz terdapat selasar kecil, taman, tempat duduk. Pada bagian bawah terdapat pancuran wudu utama berbentuk cawan yang sangat unik.

Selain tata letak di luar masjid, interior di dalamnya pun tak luput dari warna merah, warna emas dan warna kuning. Termasuk pada kaligrafi yang menghias dinding masjid. Semua semakin mengentalkan pengaruh budaya oriental pada bangunan masjid.

Selain menjadi fasilitas beribadah bagi umat Islam, Masjid Al-Imtijaz ini menjadi pusat pembinaan dan informasi bagi para mualaf (khususnya mualaf Tionghoa) yang ingin mempelajari agama Islam.

Kedua masjid ini dapat digunakan untuk beribadah seluruh umat Islam dari seluruh dunia.

(Yatni Setianingsih/Golali.id)