Direktur Utama PDAM Tirtawening, Sonny Salimi mengatakan sumber air baku PDAM Tirtawening berasal dari dua lokasi yakni Situ Cileunca dan Situ Sipanunjang.
Sejauh ini kapasitas produksi kita 2.200 liter perdetik atau 3,2 juta kubik per bulan. Sementara kebutuhan seluruh masyarakat kota Bandung mencapai 7.000 – 8.000 liter perdetik atau 7 – 8 juta kubik per bulan.
Melihat angka tersebut, Sonny optimis ketersediaan air baku masih aman dengan catatan dipakai dengan bijaksana.
“Jika air baku ini kita pakai secara bijaksana saya rasa kita dapat mengatasi kelangkaan air baku di puncak Kemarau,” ungkapnya, dikutip dari siaran pers Humas Pemkot Bandung.
Namun, Sonny menyebut, apabila cadangan air menurun drastis, PDAM Tirtawening telah menyiapkan 14 unit mobil tangki yang dapat dimanfaatkan masyarakat selama 24 jam untuk memberikan pelayanan distribusi air secara gratis.
“Dengan catatan satu tangki untuk 10 Kepala Keluarga. Secara teknis kita sampaikan pada waktunya,” ujarnya.
Masyarakat dapat langsung menghubungi PDAM Tirtawening untuk mengakses mobil tangki tersebut dengan catatan harus berkelompok bukan perorangan.
Ia mengaku, telah mempersiapkan berbagai pola untuk bisa mengatasi dampak El Nino yang mungkin terjadi.
“Siklus ini sebenarnya berulang, kami memiliki pola yang cukup handal dalam memitigasi dampak kemarau panjang,” kata Sonny. (Yatni Setianingsih/Golali.id)
Foto : Humas Pemkot Bandung